news

Mahasiswa Unjuk Rasa, Oknum Disdik Madina Bungkam dan Teramat Sadis, Dana BOS Diduga Dijadikan Ladang Bisnis, Kepala Sekolah Dijadikan Sapi Perahan

penulis: Admin | 3 April 2023 21:38 WIB
editor:


Mahasiswa unjuk rasa di Kantor Disdik dan Kantor Bupati Madina.. (FOTO: Todung Mulya Lubis)
Mahasiswa unjuk rasa di Kantor Disdik dan Kantor Bupati Madina.. (FOTO: Todung Mulya Lubis)

Madina, KejarFakta.co - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dari Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan Mandailing Natal (KOMANDAN MADINA) kembali melakukan unjuk rasa ke kantor Dinas Pendidikan Madina yang kesekian kalinya, Senin (3 /4/ 2023).

Aksi mahasiswa ini turun kejalan,terkait program Tes IQ yang dilaksanakan oleh Dinas pendidikan Madina,dimana dananya Bersumber dari Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tahun 2023, diduga kuat menjadi ladang bisnis bagi segelintir oknum dan kepala sekolah Dari SDN dan SMPN dijadikan Sapi Perahan.

Robi Nasution dalam orasinya mengatakan, berdasarkan data yang telah kami himpun( kantongi) terdapat 412 Sekolah Dasar dan 85 Sekolah Menengah Pertama yang akan menjadi objek kegiatan test IQ tersebut.

Kemudian untuk sekolah Dasar di mulai dari kelas III-VI dan Sekolah Menengah Pertama mulai dari kelas I-III dengan taksasi belanja wajib disetor Rp. 125.000,-/ siswa. Sehingga kalau di buat suatu kalkulasi anggaran andaikata dalam perlokal ada di muat 30 orang siswa/i maka : 30/orang x 4 kelas x Rp. 125.000,- x 412 sekolah = Rp. 6.180.000.000 untuk sekolah dasar dan 30/0rang x 3 kelas x 85 sekolah x 125.000,- = Rp. 956.250.000,- Untuk sekolah SMP.

"Sehingga jika di totalkan keseluruhan maka ( 6.180.000.000 + 956. 250.000 = Rp. 7.136.250.000,-) atau Tujuh Milyar seratus tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah lah anggaran dana bos yang akan terserap hanya untuk sebuah Test IQ yang tujuan nya tidak akuntabel dan kami menduga bahwa pelaksana kegiatan tersebut juga di lakukan oleh lembaga yang tidak kredibilitas. Sehingga dalam hal ini kami khawatir dunia pendidikan kedepan akan menuju suatu kehancuran akibat kepentingan," ucap Robi.

"Dan dari hasil investigasi yang kami himpun ada sebuah Ultimatum dari Oknum Disdik untuk wajib mengikuti Program tersebut. Jikalau tidak maka Dana BOS tahun 2023 tidak dicairkan. Dan ironisnya ada temuan kami bahwa dari oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut mengatakan untuk tidak dimasukkan dalam RKAS pada pengalokasian Dana BOS tersebut. Sehingga dengan ini semua makin kuat dugaan kita ladang bisnis bagi Mafia," ungkap Robi.

Tambahnya, seharusnya Dana Bos tersebut dikelola sebagaimana mestinya bukan untuk memperkaya diri semata.

Sementara Feri Laso Lubis menyampaikan dalam orasinya, sesuai hasil investigasi kami dari KOMANDAN MADINA menduga di tubuh Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal telah terjadi sebuah Koorporasi kejahatan kemanusiaan, dengan banyaknya kejanggalan - kejanggalan yang kami temui di lapangan.

Dan dalam Program Tes IQ tersebut berlangsung banyak kejanggalan, diantaranya ada salah satu sekolah ketika Test IQ berlangsung ada sebagian siswa yang disuruh pulang, padahal siswa tersebut peserta dari test IQ itu sendiri. Dan kuat dugaan program tersebut hanya Formalitas dan dijadikan ajang acuan untuk lebaran.

Tapi ironisnya Pihak Oknum Dinas Pendidikan Madina satu pun tidak ada yang berani keluar untuk menanggapinya. Dan Mahasiswa tersebut membubarkan diri dan lanjut ke kantor Bupati Madina.

Robi Nasution menyampaikan di depan Kantor Bupati Madina Mahasiswa meminta untuk mencopot Plt Kadis Pendidikan Madina Dollar Aprianto Siregar,pasalnya sejak menjabat selaku kadis pendidikan banyak menuai dilema dan persoalan terhadap Dunia pendidikan.

Hal ini karena diduga kuat banyaknya terlibat sejumlah masalah yang tentunya bisa merugikan Masyarakat Mandailing Natal dalam Dunia pendidikan.

Kemudian Sekda Madina Alamulhaq Daulay, SH menanggapi aksi Mahasiswa tersebut. "Terimakasih pada adek-adek Mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Terkait persoalan tersebut adek-adek Mahasiswa meminta untuk Mencopot Kadis Pendidikan Madina akan kita sampaikan pada Pak Bupati, karna Bapak Bupati sedang diluar kota," ujarnya.

Adapun tuntutan Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan Mandailing Natal (KOMANDAN MADINA) sebagai berikut :

  1. Meminta kepada Bupati-Wakil Bupati Mandailing Natal untuk segera mengkaji kembali keputusan nya dalam hal menetapkan PLT. Kadis Pendidikan serta dan Menejer Bos yang kami duga dalang dari dugaan kami di atas. Jika Perlu Copot Kadis Pendidikan dan Manajer BOS juga oknum yang terlibat dalam dugaan tersebut. Karena kami khawatir kedepan akan membawa preseden buruk terhadap citra Sukhairi-Atika.
  2. Meminta Kepala Dinas Pendidikan jika memang test IQ tesebut telah sesuai dengan juknis yang ada kami dari KOMANDAN MADINA meminta surat perintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Budaya yang terusan nya hingga ke daerah dan kami juga meminta profil lemabaga pelaksana test IQ tersebut. Dan seng penting bagaimana teknis pelaksanaan nya dilapangan apakah sudah semua sekolah test IQ di lakukan atau hanya saja beberapa sekolah sebagai sample yang tujuan nya untuk sebuah LPJ yang akan di muat di RKAS dalam konteks pelengkap berkas dalam mencairkan dana Bos nantinya.
  3. Meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai sudah lalai dalam menjalankan tugasnya dan diduga banyaknya persoalan yang merugikan masyarakat Mandailing Natal khususnya.
  4. Meminta kepada Kepala Kejaksaan Negeri Panyabungan untuk segera memanggil oknuk-oknum yang kami duga terlibat atas dugaan kami tersebut" pungkas Robi. (Todung Mulya Lubis)

Tag : #Mahasiswa#Disdik